Sabtu, 22 Januari 2011

RPP Kls.X2.12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan : SMA

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Bojonegoro

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan ke : 12

Standar Kompetensi

: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar

: 3.3. Menganalis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dimuka

bumi.

Materi Pokok

: Hidrosfer

Sub Materi Pokok

: Perairan laut

Indikator

: 1.Menjelaskan pengertian pesisir

2.Menjelaskan pengertian laut

3.Menyebutkan 3 macam laut berdasarkan letaknya

4.Menyebutkan 3 macam laut berdasarkan terjadinya

5.Menyebutkan 3 contoh morfologi laut

6.Mendiskripsikan manfaat perairan laut

Alokasi waktu

: 2 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa laki-laki maupun perempuan dapat :

1. Menjelaskan pengertian pesisir dengan benar

2. Menjelaskan pengertian laut dengan benar

3. Menyebutkan 3 macam laut berdasarkan letaknya dengan benar

4. Menyebutkan 3 macam laut berdasar terjadinya dengan benar

5. Menyebutkan 3 contoh morfologi laut dengan benar

6. Mendiskripsikan manfaat perairan laut dengan benar

B. MATERI PEMBELAJARAN

Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat). Jadi jika Anda dari kejauhan masih mendengar deburan ombak dan merasakan hembusan angin laut, daerah tersebut masih disebut pesisir. Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi (desa) nelayan.


Zona Pesisir
Berdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :

a.

Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering disebut juga wilayah pasang surut.

b.

Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.

c.

Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic.

d.

Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas.

Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.


Gambar 2. Klasifikasi wilayah laut menurut kedalamannya


Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

a.

Batas wilayah laut Indonesia
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB


Gambar 3. Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB,
Montego, Caracas tahun 1982

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif

1)

Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.

Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.

Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.

2)

Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.

Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU.

Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

3)

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

Agar Anda lebih jelas tentang batas zona laut Teritorial, zona landas kontinen dari zona ekonomi eksklusif lihatlah peta berikut.


Gambar 4. Batas wilayah laut Indonesia

Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut.

Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dengan daratan. Wilayah laut ini menempati 2/3 atau 71% dari permukaan bumi.

Morfologi Dasar Laut

Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :

1.

Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.
Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.

2

Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter

3.

Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:

a.

Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.

b.

The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).

Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:

1.

Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Contoh: gunung Krakatau.

2.

Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.

3.

Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.

4.

Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh: punggung laut Sibolga.

5.

Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.

6.

Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.

7.

Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.
Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

Gambar 5. Relief dasar laut

A. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah bervariasi pembelajaran langsung ( direct instruction)

2. Tanya jawab

B. MODEL PEMBELAJARAN

Snow Balling ( Bola Salju )

Untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi antar siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan muncul dua atau tiga jawaban yang telah disepakati

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1.Kegiatan awal : ( ± 10 menit )

a.Apersepsi : Penyampaian tujuan pembelajaran

b.Motivasi : Guru menunjukkan kenampakan laut dengan menggunakan media yang ada

2.Kegiatan Inti : ( ± 70 menit )

Eksplorasi

Tanya jawab tentang pengertian laut, pantai dan pesisir

Elaborasi

a. Guru menyampaikan topik/materi yang diajarkan

b. Guru menyampaikan permasalahan

c. Siswa berpasangan (2 siswa) seimbang, diskusi untuk menjawab pertanyaan

d. Tiap pasangan digabungkan dengan pasangan lain disampingnya. Sehingga terbentuk

kelompok dengan anggota 4 siswa

e. Kelompok baru mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok 2 siswa.Tugas ini dapat

dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok 2 siswa dengan kelompok lain dan

harus merupakan kesep[akatan semua anggota kelompok baru

f. Setelah kelompok berempat selesai mengerjakan mengerjakan tugas, setiap kelompok

digabungkan dengan kelompok lain, sehingga anggota kelompok baru adalah 8 siswa, dengan

tugas yang sama seperti sebelumnya

g. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya kepada kelas

Konfirmasi

Guru membandingkan jawaban masing-masing kelompok, kemudian memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi jawaban siswa

3.Kegiatan akhir : ( ± 10 menit )

a. Kesimpulan materi dan proses pembelajaran

b. Refleksi : Siswa memahami dan menyadari besarnya manfaat perairan laut.

KBM dan penugasan menanamkan karakter rasa ingin tahu, gemar membaca, komunikatif, disiplin, tanggungjawab, peduli lingkungan. Disamping itu juga cinta lingkungan (adiwyata) dan kewirausahaan (entrepreneur), misalnya, dengan luasnya wilayah laut Indonesia , merupakan potensi SDA dan peluang besar untuk usaha/bisnis

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

a.Peta perairan laut Indonesia

b.Gambar / foto laut

c.Buku geografi yang relevan.

Geografi SMA kls x K. Wardiyatmoko, Erlangga, hal.188-212

Geografi X SMA/MA,Danang Endarto dkk, hal.177-187

E. PENILAIAN

1.Teknik penilaian :

Tes tertulis

2.Bentuk instrumen :

Tes uraian

3.Soal / Instrumen :

1. Apa yang dimaksud dengan pesisir ?

2. Apa yang dimaksud dengan laut ?

3. Sebutkan 3 macam laut berdasarkan letaknya

4. Sebutkan 3 macam laut berdasar terjadinya

5. Sebutkan 3 contoh morfologi laut

6. Buatlah diskripsi tentang manfaat perairan laut

4.Pedoman jawaban :

1. Pesisir : tanah / daratan yang berbatasan dengan laut, meliputi tebing, pantai, bukit pasir, pantai, bukit daratan pantai yang membentuk sebuah tepi laut.

2. Laut : masa air asin yang memisahkan benua / pulau satu dengan yang lainnya.

3. Laut berdasar letak :

a.Laut tepi

b.Laut pedalaman

c.Laut pertengahan

4. Laut berdasar terjadinya

a.Laut transgresi

b.Laut regresi

c.Laut ingresi

5. Morfologi

a.Continental shelf

b.Continental slope

c.Deep sea plain

d.The deeps

6. Manfaat laut :

a.Sumber air, untuk bermacam kebutuhan

b.Sumber penguapan, faktor terjadinya curah hujan

c.Transportasi yang murah

d.Sumber mineral ( garam )

e.Sumber tenaga ( dari gelombang dan penguraian H2O )

f.Olah raga dan lain-lain.

H.PEDOMAN PENSKORAN

NOMOR SOAL

SKOR

1

3

2

6

3

6

4

6

5

6

6

3

JML.

30

SKOR

NILAI

1

3.3

2

6.7

3

10.0

4

13.3

5

16.7

6

20.0

7

23.3

8

26.7

9

30.0

10

33.3

SKOR

NILAI

11

36.7

12

40.0

13

43.3

14

46.7

15

50.0

16

53.3

17

56.7

18

60.0

19

63.3

20

66.7

SKOR

NILAI

21

70.0

22

73.3

23

76.7

24

80.0

25

83.3

26

86.7

27

90.0

28

93.3

29

96.7

30

100

Mengetahui,

Bojonegoro, 23 Januari 2011

Kepala SMA N 3 Bojonegoro

Drs. Sigit Harsono, M.Pd.

NIP. 19560112 197703 1 005

Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Restu Wahyuningsih

NIP. 19670123 199802 2 002

Catatan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar