Minggu, 16 Januari 2011

RPP Kls.X2.7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : S M A

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Bojonegoro

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas / Semester : X / 2 ( Genap )

Pertemuan Ke : 7

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geografi

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dimuka

bumi

Materi Pokok : Unsur cuaca dan iklim

Sub Materi Pokok : Keawanan

Curah hujan (presipitasi)

Kelembaban

Indikator : 1. Menyebutkan 4 contoh jenis awan

2. Menjelaskan macam – macam tipe hujan berdasar

proses terjadinya

3. Menggambarkan 3 macam hujan

4. Menjelaskan pengaruh hujan terhadap kehidupan

5. Menjelaskan Curah Hujan di Indonesia

6. Menghitung kelembaban udara suatu tempat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 pertemuan )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa laki-laki maupun perenpuan dapat :

1. Menyebutkan 4 jenis awan, beserta masing-masing 1 contohnya dengan benar

2. Menyebutkan macam – macam tipe hujan berdasar proses terjadinya dengan benar

3. Menggambarkan 3 macam hujan dengan benar

4. Menjelaskan pengaruh hujan terhadap kehidupan dengan benar

5. Menjelaskan Curah Hujan di Indonesia dengan benar

6. Menghitung kelembaban udara suatu tempat dengan benar

B. MATERI PEMBELAJARAN

Awan

Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.

a.

Menurut morfologinya (bentuknya)
Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1)

Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.

2)

Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.

3)

Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.

b. Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1)

Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.

a)

Cirrus (Ci)

:

awan tipis seperti bulu burung.

b)

Cirro stratus (Ci-St)

:

awan putih merata seperti tabir.

c)

Cirro Cumulus (Ci-Cu)

:

seperti sisik ikan.

2)

Awan sedang (2000 m – 6000 m)

a)

Alto Comulus (A-Cu)

:

awan bergumpal gumpal tebal.

b)

Alto Stratus (A- St)

:

awan berlapis-lapis tebal.

3)

Awan rendah (di bawah 200 m)

a)

Strato Comulus (St-Cu)

:

awan yang tebal luas dan bergumpal- gumpal.

b)

Stratus (St)

:

awan merata rendah dan berlapis-lapis.

c)

Nimbo Stratus (No-St)

:

lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan.

4)

Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m–1500 m

a)

Cummulus (Cu)

:

awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.

b)

Comulo Nimbus (Cu-Ni)

:

awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.



Curah Hujan ( presipitasi )

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet.

Curah hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan datar

Klasifikasi ( macam tipe ) hujan

a.

Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:

1)

hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;

2)

hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku;

3)

hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan

4)

hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

b.

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:

1)

Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan..

2)

Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

3)

Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.


Hujan Orografis, Hujan Zenithal Hujan Frontal

Curah hujan di Indonesia tidak terlepas dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat pada bulan Januari tekanan udara tinggi berada di atas Asia sedangkan tekanan rendah berada di atas Australia, angin ini berhembus di atas Lautan Pasifik banyak membawa uap air dan akhirnya menurunkan hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan berlangsung antara bulan Oktober – April (musim hujan )

Pengaruh Curah Hujan Terhadap Kehidupan

Pengaruh curah hujan terhadap kehidupan, memiliki dampak positif dan negatif.Pengaruh positif di antaranya, menyuburkan dan menggemburkan tanah, memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman, untuk keperluan pokok kehidupan manusia dan hewan, air hujan terkumpul menjadi sungai, danau memiliki fungsi sangat banyak, perikanan, pariwisata, transportasi dll. Pengaruh negativ, jika hujan sangat besar curahannya tidak seimbang dengan daya serap tanah, sungai , menimbulkan bencana banjir.

Kelembaban Udara

Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau psychrometer.

Ada dua macam kelembaban udara:

1)

Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.

2)

Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).

Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 200 C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu =

C. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah bervariasi

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

D. MODEL PEMBELAJARAN

Course Review Horay

E. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) :

Apersepsi : Guru memberi pertanyaan berkaitan materi yang sebelumnya dan

yang akan dibahas, siswa memberikan jawaban

Motivasi : Guru menunjukkan dan memberikan ulasan sepintas tentang gambar

awan

2. Kegiatan Inti ( sekitar 70 menit ) :

Eksplorasi

a. Guru memberikan pertanyaan tentang arti awan, curah hujan dan kelembaban udara

b. Siswa menjawab pertanyaan, guru memberikan penguatan

Elaborasi

Model/strategi Course Review Horay

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi melalui LCD atau media yang lain

c. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

d. Siswa menyiapkan sebuah kotak dan beberapa lembar kertas yang sudah diberi nomor (1- 5)

e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di kertas-kertas tersebut sesuai

nomor yang disebutkan oleh guru (5 soal, untuk indikator 1,2,3,4,6). Guru bersama siswa

mendiskusikan materi (soal-jawaban), jika benar, kertas jawaban diberi tanda (√) dan jika salah

diberi tanda (x)

f. Siswa yang sudah mendapatkan tanda harus berteriak horay atau yel-yel yang lainnya

g. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay

h. Guru memberikan penguatan bagi siswa yang nilainya tinggi, dan motivasi bagi yang nilainya

rendah

Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang memahami materi

3. Kegiatan Akhir / Penutup ( sekitar 10 menit )

a. Kesimpulan : Guru bersama siswa memberikan kesimpulan materi yang di bahas

b. Penugasan : Tugas individu, menggambar peta curah hujan Indonesia, pada

kertas manila putih ukuran 20 cm x 30 cm, pewarna bebas, waktu

satu minggu. (indikator ke 5), sumber, cari di Internet.

Kegiatan pembelajaran menanamkan karakter rasa ingin tahu, gemar membaca, jujur, kreatif,

tanggungjawab, peduli lingkungan, cinta lingkungan (adiwyata), entrepeneur (wirausaha), misal

dampak positif curah hujan di Indonesia, merupakan peluang usaha

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Silabus

2. Kotak tempat kertas

3. Kertas

4. Pewarna.

5. Kertas manila.

6. Buku yang relevan, misal :

Geografi SMP Kls. VII, Sri Hayati dkk, Esis , hal. 56 – 68

Geografi X SMA/MA Danang Endarto, hal. 134-144

8. Internet

G. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian :

a. Penilaian tertulis ( Paper And Pencil Assessment )

b. Penilaian Produk ( Products Assessment )

c. Penugasan

2. Bentuk instrument :

a. Tes uraian.

b. Tugas proyek

c. Tugas Rumah

3. Soal / Instrumen :

1. Sebutkan 4 contoh jenis awan

2. Sebutkan macam – macam tipe hujan berdasar proses terjadinya dengan benar

3. Gambarkan 3 macam proses terjadinya hujan

4. Jelaskan pengaruh hujan terhadap kehidupan dengan benar

5. Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14

gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20

gram. Hitung kelembaban relatif udara tersebut !

4. Kunci Jawaban :

1. Awan Tinggi : Cirrus (Ci), Cirro stratus (Ci-St), Cirro Cumulus (Ci-Cu)

Awan Sedang : Alto Comulus (A-Cu), Alto Stratus (A- St)

Awan Rendah : Strato Comulus (St-Cu), Stratus (St), Nimbo Stratus (No-St)

Awan Udara Naik : Cummulus (Cu), Comulo Nimbus (Cu-Ni)

2. Macam tipe hujan berdasar proses terjadinya :

- hujan zenithal

- hujan orografis

- hujan frontal

3. Hujan Zenithal Hujan Orografis Hujan Frontal

4. Pengaruh curah hujan terhadap kehidupan, memiliki dampak positif dan

negatif.Pengaruh positif di antaranya, menyuburkan dan menggemburkan tanah,

memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman, untuk keperluan pokok kehidupan

manusia dan hewan, air hujan terkumpul menjadi sungai, danau memiliki fungsi

sangat banyak, perikanan, pariwisata, transportasi dll. Pengaruh negativ, jika

hujan sangat besar curahannya tidak seimbang dengan daya serap tanah, sungai ,

menimbulkan bencana banjir.

5. Kelembaban Relatif :

5. Pedoman Penilaian Model/strategi Course Riview Horay

NO

INSTRUMEN

JAWABAN

SKOR

NILAI

1.

2.

3.

4.

5.

Sebutkan 4 contoh jenis awan

Sebutkan macam – macam tipe hujan berdasar proses terjadinya dengan benar

Gambarkan 3 macam proses terjadinya hujan

Jelaskan pengaruh hujan terhadap kehidupan dengan benar

Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 200 C = 20 gram. Hitung kelembaban relatif udara tersebut !

Awan Tinggi: Cirrus (Ci), Cirro stratus (Ci-St), Cirro

Cumulus (Ci-Cu)

Awan Sedang: Alto Comulus (A-Cu), Alto Stratus

(A- St)

Awan Rendah: Strato Comulus (St-Cu), Stratus (St),

Nimbo Stratus (No-St)

Awan Udara Naik: Cummulus (Cu), Comulo Nimbus

(Cu-Ni)

hujan zenithal

hujan orografis

hujan frontal


Hujan Frontal


Hujan Orografis


Hujan Zenithal

Pengaruh positif di antaranya, menyuburkan dan menggemburkan tanah, memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman, untuk keperluan pokok kehidupan, air hujan terkumpul menjadi sungai, danau memiliki fungsi sangat banyak, perikanan, pariwisata, transportasi dll. Pengaruh negatif, jika hujan sangat besar curahannya tidak seimbang dengan daya serap tanah, sungai, menimbulkan bencana banjir.

Diket : Kelembaban Mutlak/Absolut 14g/m3

Nilai Jenuh udara 20g/m3

Ditanya : Kelembaban Nisbi/Relatif


Jawab :



1

1

1

1

1

1

1

1

1

0,2

0,3

0,5

10

10

10

10

10

10

10

10

10

2

3

5

JUMLAH

10

100

Pedoman pensekoran tugas individu

Aspek Penilaian /kriteria penilaian : Cara Penyekoran :

1.Ketepatan waktu 1, jika tidak baik.

2.Kebenaran pembuatan peta 2, jika baik.

3.Kelengkapan unsur peta 3, jika sangat baik.

4.Syarat peta , bentuk,luas, jarak

5.Kerapian, keindahan, kebersihan peta

Rubrik/Lembar penilaian bentuk skala penilaian ( rating scale )

NO

NAMA SISWA

NO

ABSEN

ASPEK PENILAIAN

SKOR

NILAI

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Dst.













SKOR

NILAI

1

6.7

2

13.3

3

20.0

4

26.7

5

33.3

6

40.0

7

46.7

8

53.3

9

60.0

10

66.7

11

73.3

12

80.0

13

86.7

14

93.3

15

100


Mengetahui,

Bojonegoro, 23 Januari 2011

Kepala SMAN 3 Bojonegoro

Drs. Sigit Harsono, M.Pd.

NIP.19560112 197703 1 005

Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Restu Wahyuningsih

NIP. 19670123 199802 2 002

Catatan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar