Sabtu, 22 Januari 2011

RPP Kls.X2.13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMA

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Bojonegoro

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas / Semester : X / 2

Pertemuan ke : 13

Standar Kompetensi

: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar

: 3.3 Menganalis hidrosfer dan dampaknya terhadap

kehidupan dimuka bumi.

Materi Pokok

: Hidrosfer

Sub Materi Pokok

: Perairan laut (Sifat Fisik dan Kimia air laut)

Indikator

:1.Menjelaskan 2 macam gerakan air laut

2.Menunjukkan 3 wilayah up welling di perairan laut

Indonesia

3.Menjelaskan pengaruh arus panas terhadap iklim suatu

wilayah

4.Menjelaskan dampak gerakan air laut terhadap

Kehidupan

5.Menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kadar garam

(salinitas) air laut

Alokasi waktu

:2 x 45 menit ( satu pertemuan )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa laki-laki maupun perempuan dapat :

1.Menjelaskan 2 macam gerakan air laut dengan benar

2.Menunjukkan 3 wilayah up welling di perairan laut Indonesia dengan benar

3.Menjelaskan pengaruh arus panas terhadap iklim suatu wilayah dengan benar

4.Menjelaskan dampak gerakan air laut terhadap kehidupan dengan benar

5.Menyebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kadar garam (salinitas) air laut dengan benar

B. MATERI PEMBELAJARAN

Gerakan Air Laut

Arus Laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).

Gejala upwelling dapat dipantau oleh satelit cuaca NOAA dan dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim panen ikan 14 hari setelah upwelling terjadi. Sinking merupakan proses kebalikan dari upwelling, yaitu gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di perairan pantai.

Gambar 1.Daerah air naik (upwelling) di Indonesia

Gambar 2.(a) Daerah upwelling (b) Daerah sinking

MACAM ARUS LAUT

a.

Di Samudera Pasifik

1)

Di sebelah utara khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

(b)

Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

(c)

Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

(d)

Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

(c)

Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

b.

Di Samudera Atlantik

1)

Di sebelah utara khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

(b)

Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.

(c)

Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

(d)

Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.

(e)

Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

(c)

Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30o - 40oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.

c.

Di Samudera Hindia

1)

Di sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.

(a)

Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

(b)

Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

Gambar 3. Arus Laut Dunia

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa

(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

(c)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. Gambar 8 memberikan ilustrasi gerakan arus-arus laut di samudera-samudera.

2.

Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”.

Keterangan :
a. Gelombang osilasi
b. Gelora (surf atau

breaker)
c. Gelombang

translasi
d. Swash
e. Back swash
f. Arus dasar

Gambar 4. Bagian-bagian dari gelombang



Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain: karena angin, karena menabrak pantai dan gempa bumi

Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:

a.

Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar.

b.

Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur.

c.

Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash.

3.

Pasang surut air laut (ocean ride)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi :
“Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya”.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Gambar 5. Pasang Purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan baru).

Gambar 6.Pasang Purnama (Bulan-Bumi-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan purnama).

Gambar 7.Pasang Perbani (Bumi-Bulan-Matahari berada dalam posisi sudut 90°)

Dampak gerakan air laut :

1. Arus panas menyebabkan pantai Barat Eropa tidak pernah membeku, aktifitas perairan laut tidak

terganggu, iklim nyaman, tidak terlalu dingion walaupun musim dingin.

2. Pertemuan arus panas dan dingin, merupakan tempat akumulasi ikan

3. Up welling ( arus naik ), merupakan wilayah banyak ikan

4. Gelombang dan arus laut bisa menjadi pembangkit listrik

5. Membantu pelayaran tradisional

6. Gelombang pasang ( tsunami ) banyak menimbulkan kerusakan


Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu.
Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Pada musim barat, laut di di Asia Tenggara mulai dari bulan Desember – Mei di Teluk Thailand dan bagian timur laut Pantai Sumatera mempunyai nilai kadar garam yang rendah.
Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :

a.

Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.

b.

Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.

c.

Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi

Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama atau mempengaruhi secara tersendiri.
Contoh-contoh salinitas di beberapa tempat:
Laut Baltik 10 ‰, samudera Hindia 33 ‰, Laut Tengah dan laut Merah 40 ‰, laut Kaspia 170 ‰, Great Salt Lake 220 ‰, Laut Mati 250 ‰.

Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air laut menurut Strahler sebagai berikut:

C.METODE PEMBELAJARAN

1.Ceramah bervariasi pembelajaran langsung ( direct instruction)

2.Tanya jawab

3.Diskusi

D.MODEL PEMBELAJARAN

Peer Lessons (Belajar Dari Teman)

Untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada teman

E.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1.Kegiatan awal : ( ± 10 menit )

a.Apersepsi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan tanya jawab materi

sebelum dan yang akan dibahas.

b.Motivasi : Guru menunjukkan peta wilayah up welling Indonesia

2.Kegiatan Inti : ( ± 70 menit )

Eksplorasi

Tanya jawab tentang pengertian gerakan air laut

Elaborasi

Guru menyajikan materi dengan ceramah bervariasi dan tanyajawab, kemudian dilanjutkan

dengan model/strategi pembelajaran Peer Lesson dengan langkah sebagai berikut :

a.Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan dibahas

b.Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari topic materi, kemudian

mengajarkan kepada kelompok lain. Topik yang diberikan harus saling berhubungan

c.Minta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-

teman sekelasnya

d.Buat beberapa saran, misalnya menggunakan alat Bantu visual,menyiapkan media pengajaran,

menggunakan contoh-contoh relevan, melibatkan kawan dalam proses pembelajaran melalui

diskusi, permainan, kuiz dll

e.Guru memberikan waktu yang cukup untuk persiapan baik di dalam maupun di luar kelas

f.Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang diberikan

Konfirmasi

Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, guru memberikan kesimpulan dan klarifikasi

sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa

3.Kegiatan akhir : ( ± 10 menit )

a.Kesimpulan : Kesimpulan dari materi pembahasan

b.Refleksi : Siswa memahami dan menyadari besarnya manfaat gerakan air laut.

c.Penugasan tugas kelompok, menyusun laporan / mencari

informasi dari berbagai media tentang potensi laut Indonesia, waktu satu pekan

KBM dan penugasan menanamkan karakter rasa ingin tahu, gemar membaca, komunikatif, disiplin, tanggungjawab, peduli lingkungan. Disamping itu juga cinta lingkungan (adiwyata) dan kewirausahaan (entrepreneur), misalnya peluang usaha dengan memanfaatkan sifat fisik dan kimiawi air laut

F.SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

a. Silabus

a. Peta up welling Indonesia

b. Buku geografi yang relevan.

Geografi SMA kls x K. Wardiyatmoko, Erlangga, hal 188-212

Geografi X SMA/MA, Danang Endarto dkk., hal 177-182

G.PENILAIAN

1.Teknik penilaian :

Tes tertulis

2. Bentuk instrumen :

Tes uraian

3.Soal / Instrumen :

3.1. Jelaskan 2 macam gerakan air laut !

3.2. Tunjukan 3 wilayah up welling di perairan laut Indonesia !

3.3. Jelaskan pengaruh arus panas terhadap iklim suatu wilayah !

3.4. Jelaskan dampak gerakan air laut terhadap kehidupan !

3.5. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi kadar garam (salinitas) !

4.Pedoman Jawaban :

4.1. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik

secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).

Gelombang laut.

4.2.Wilayah Up Welling Indonesia :

Diketahui : L. Banda, L. Cina Selatan, S. Hindia ( Selatan Jawa ), Barat Ujung Pandang

Diduga : Barat Sumatera, Utara Papua, Selatan Kendari, L. Seram, L. Maluku, L.

Halmahera

4.3. Arus panas berpengaruh terhadap iklim suatu wilayah yaitu menaikkan suhu. Di wilayah

Eropa Barat, dengan arus ini, pantai tidak pernah beku, sehingga memperlancar komunikasi

transportasi

4.4.Dampak gerakan air laut :

1. Arus panas menyebabkan pantai Barat Eropa tidak pernah membeku, aktifitas perairan

laut tidak terganggu, iklim nyaman, tidak terlalu dingion walaupun musim dingin.

2. Pertemuan arus panas dan dingin, merupakan tempat akumulasi ikan

3. Up welling ( arus naik ), merupakan wilayah banyak ikan

4. Gelombang dan arus laut bisa menjadi pembangkit listrik

5. Membantu pelayaran tradisional

6. Gelombang pasang ( tsunami ) menimbulkan banyak kerusakan

4.5. Faktor yang mempengaruhi salinitas adalah kuat tidaknya penguapan, banyaknya muara

sungai, tinggi rendahnya curah hujan

5. Pedoman Penilaian

NO

SKOR

NILAI



1

2

20

2

4

40

3

4

40

JML

10

100

Pedoman Penilaian Penugasan Kelompok

Aspek Penilaian /kriteria penilaian

  1. Kerjasama
  2. Ketepatan waktu
  3. Kesesuaian isi dengan materi
  4. Kerapian dan kebersihan
  5. Jumlah / banyak halaman

Cara penskoran :

  1. Jika tidak baik
  2. Jika baik
  3. Jika sangat baik

Rubrik/ Lembar penilaian bentuk skala penilaian ( rating scale )

NO

NAMA

KELOMPOK

ASPEK PENILAIAN

JML.

SKOR

NILAI

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

6

7

8


Nilai = Skor diperoleh dibagi skor maksimum ( 15 ), dikalikan 100

SKOR

NILAI

1

6.7

2

13.3

3

20.0

4

26.7

5

33.3

6

30.0

7

46.7

8

53.3

SKOR

NILAI

9

60.0

10

66.7

11

73.3

12

80.0

13

86.7

14

93.3

15

100

Mengetahui,

Bojonegoro, 23 Januari 2011

Kepala SMA N 3 Bojonegoro

Drs. Sigit Harsono, M.Pd.

NIP.19560112 197703 1 005

Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Restu Wahyuningsih

NIP. 19670123 199802 2 002

Catatan :

Materi Pengayaan

Segitiga Masalembo - The Indonesian “Bermuda Triangle”

Dua kecelakaan lalulintas pada awal tahun ini sangat memperihatinkan. Yang pertama kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara, yang kedua kecelakaan Pesawat Adam Air. Keduanya diduga terjadi di kawasan yang sama yaitu seputar Masalembo.

Duapuluh enam tahun yang lalu KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada tanggal 27 Januari 1981. Mengapa pada bulan-bulan yang sama ya ? memang bulan-bulan ini merupakan bulan-bulan puncak perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.Tetapi kenapa ketiga kejadian kecelakaan ini di lokasi yang sama ?

Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda . Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaituLlaut Jawa yang berarah barat timur dan selat Makassar yang memotong berarah utara-selatan.

Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi. Lihat gambar dibawah.

image003

Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri diatas dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga. Tinggian yang terdiri beberapa pulau-pulau ini disebut sebagai “SEGITIGA MASALEMBO” atau “THE MASALEMBO TRIANGLE“.

Ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini.

world-triangle

Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)

Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)

arlindo

Di atas ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini. Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus musiman. Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.

Tentu saja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut disini. Arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari tentusaja. Kalau anda masih inget bahwa lintasan matahari itu bergerak bergeser ke-utara-selatan dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada bulan-bulan Januari yang merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).

Apa menariknya dari ARLINDO ini ? Arus ini membawa air laut dingin dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia diduga dengan debit hingga 15 juta meterkubik perdetik !!! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar !

Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, juga aliran temperatur air. Apa saja efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri ? Wah tentunya banyak sekali

Kalau digambarkan secara mudah barangkali profil selat Makassar dapat dilihat seperti dibawah ini.

labani-channel

Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan kalimantan dan batuan sulawesi berbeda, kalau masih ingat yang aku tulis tentang pembentukan Patahan-patahan di Jawa di tulisan sebelumnya disini, maka tentunya mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur, seperti yg ditulis disini sebelumnya. Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis Wallace (Wallace Line). Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi dari aspek geologis (batuan penyusunnya).

Dari Batuannya kita tahu bahwa dibawah selat makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya, diatasnya terdapat selat Makassar yang juga memilki karakter khusus di dunia ini dimana mengalirkan air yang sangat besar.

Apa yang terlihat lagi ? Tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan daerah diatas daratan yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling banyak dijumpai diatas daratan. Itulas sebabnya kalau sedang di tengah laut coba tengok ke atas, carilah awan. Awan yang berarak akan lebih banya terdapat di daratan ketimbang di atas lautan seperti gambaran diatas.

angin

Selain awan, angin juga akan berhembus karena perbedaan tekanan udara panas. Pada malam hari saat bertiupnya angin darat, para nelayan pergi menangkap ikan di laut. Sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut, para nelayan.

Perubahan angin darat laut karena suhu ini berubah dalam siklus harian, namun tentunya ada juga siklus tahunannya atau disebut siklus monsoon. Memang sepertinya juga ada monsoonal stream yang ada di Arlindo digambar atas. Itulah siklus-siklus arus angin, siklus air itu bertemu bercampur di segitiga Masalembo ini.

Seringkali daerah Segitiga Bermuda dihubungkan dengan kondisi magnetisme. Adakah peta magnetik daerah Segitiga Masalembo ini ?

Peta deklinasi magnetik secara global seperti dibawah ini.

thumb-magnetic-field-intensitythumb-magnetic-field-declinationthumb-magnetic-field-declination-change

Tiga peta diatas menunjukkan intesitas magnetik total, peta deklinasi, dan perubahan deklinasi tahunan (sumber NOAA). Yang dapat dilihat dalam ketiga peta itu adalah, tidak adanya sesuatu yang mencolok baik di Segitiga Bermuda maupun di Segitiga Masalembo. Memang sejak dulu seringkali yang menyatakan adanya keanehan kompas magnetik apabila melalui daerah angker ini. Secara fisik (pengukuran magnetik) tidak terlihat anomali itu. Hanya terlihat bahwa Indonesia secara umum merupakan daerah yang memiliki deklinasi dan iklinasi sangat kecil. Dan merupakan daerah yang memiliki total intensitas magnetik rendah, barangkali karena Indonesia merupakan daerah yang relatif “muda” dibandingkan daerah2 lain.

Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan mistis. Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.

Kalau memang Masalembo Triangle ini banyak menimbulkan masalah transportasi (lalulintas), tentunya perlu rambu-rambu lalulintas laut yang lebih canggih ditempatkan di lokasi ini. Tetapi bukan berarti zona terlarang masa sih kita tidak boleh melewatinya sepanjang masa. Misalnya mercusuar khusus, penempatan radar pemantau. Juga yang tak kalah penting penelitian saintifik tentang perilaku arus air laut, serta cuaca di daerah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar